Senin, 01 Agustus 2011

Pemeriksaan Gonad Metode Asetokarmin

Identifikasi jenis kelamin ikan perlu dilakukan dalam kegiatam budidaya ikan. Dalam kegiatan budidaya, pembedaan jenis kelamin sangat penting karena terkait langsung dengan proses-proses selanjutnya. Oleh karena itu, dalam praktikum ini hal yang dilakukan adalah pemeriksaan gonad untuk mengetahui jenis kelamin ikan tersebut. Secara garis besar perkembangan gonad dibagi atas dua tahap, yaitu tahap pertumbuhan gonad hingga mencapai dewasa kelamin dan tahap pematangan produk seksual. Tahap pertama dimulai sejak ikan menetas hingga mencapai dewasa. Tahap kedua dilanjutkan dengan tahap pematangan seksual dan terus berlangsung selama fungsi reproduksi berjalan dengan baik.
Pada tahap perkembangan gonad sebagian besar hasil metabolisme tertuju kepada gonad sehingga gonad akan mengalami perubahan histologik, morfologik, berat dan volume yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam menentukan tingkat kematangan gonad. Tingkat kematangan gonad adalah tahap tertentu perkembangan gonad sebelum dan sesudah ikan memijah. Karena penentuan jenis kelamin sangat menentukan proses-proses selanjutnya, maka pemerikasaan gonad perlu dilakukan dalam praktikum dasar-dasar genetika. Salah satu tekhnik dalam pemerikasaan gonad yaitu dengan pewarnaan gonad dengan menggunakan larutan asetokarmin. Asetokarmin adalah larutan pewarna yang digunakan untuk mewarnai jaringan gonad untuk pemeriksaan dengan mikroskop.
Alat-alat yang digunakan adalah Pipet tetes, Mikroskop, Alat bedah, Gelas objek dan Gelas penutup.
Sedangkan bahan-bahan yang digunakan adalah Ikan Mas (Cyprinus carpio), Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dan Ikan Lele (Clarias batracus) sebagai ikan uji, Asam asetat 45%, Larutan karmin (Carmine) dan akuades.
Pada awalnya, ikan Mas diambil dari ember yang berisi air kemudian ikan dibunuh dengan cara ditusuk pada bagian medula oblongatanya. Kemudian ikan dibedah dari pangkal anus bagian depan operkulum untuk diambil gonadnya. Setelah itu, gonad dicacah diatas gelas objek untuk diberikan larutan karmin. Caranya yaitu 0.6 bubuk karmin dilarutkan dalam 100 ml asam asetat 45 % (45 ml asam asetat + 55 ml akuades). Larutan tersebut didihkan selama 2-4 menit, kemudian didinginkan dan disaring dengan menggunakan kertas saring untuk memisahkan pertikel kasarnya. Pewarnaan dilakukan dengan cara memberikan beberapa tetes larutan asetokarmin pada gonad ikan yang telah dicacah dan diletakkan diatas gelas objek. Setelah didiamkan beberapa menit, ditutup dengan gelas penutup dan diamati dibawah mikroskop.