Senin, 03 Januari 2011

Gyrodactyliasis (cacing Kulit)

Gyrodactyliasis (cacing Kulit) Penyebab : Gyrodactylus spp.

Bio-Ekologi Patogen :
• Ekto-parasit, bersifat obligat parasitik dan berkembang biak dengan beranak.
• Gyrodactylus sp. tidak memiliki titik mata, dan pada ujung kepalanya terdapat 2 buah tonjolan
• Penularan terjadi secara horizontal, pada saat anak cacing lahir dari induknya
• Menginfeksi semua jenis ikan air tawar, terutama ukuran benih dan organ target meliputi seluruh permukaan tubuh ikan, terutama kulit dan sirip.

Infeksi berat dapat mematikan 30-100% dalam tempo beberapa minggu; terutama sebagai akibat infeksi sekunder oleh bakteri dan cendawan

Gejala Klinis :
• Nafsu makan menurun, lemah, tubuh berwarna gelap, pertumbuhan lambat, dan produksi lendir berlebih
• Peradangan pada kulit disertai warna kemerahan pada lokasi penempelan cacing
• Menggosok-gosokkan badannya pada benda di sekitarnya

Diagnosa :
• Pengamatan secara visual terhadap tingkah laku dan gejala klinis yang timbul
• Pengamatan secara mikroskopis untuk melihat morfologi parasit melalui pembuatan preparat ulas dari organ insang.

Pengendalian :
• Mempertahankan kualitas air terutama stabilisasi suhu air > 29° C
• Mengurangi kadar bahan organik terlarut dan/atau meningkatkan frekwensi pergantian air
• Ikan yang terserang gyrodactyliasis dengan tingkat prevalensi dan intensitas yang rendah, pengobatan dapat dilakukan dengan perendaman beberapa jenis desinfektan, antara lain:
✓ Larutan garam dapur pada konsentrasi 500-10.000
ppm (tergantung jenis dan umur ikan) selama 24 jam
✓ Larutan Kalium Permanganate (PK) pada dosis 4 ppm selama 12 jam
✓ Larutan formalin pada dosis 25-50 ppm selama 24 jam atau lebih.



sumber : Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dirjen. Perikanan Budidaya, 2010