Senin, 10 Mei 2010

Linea Laterais

linea lateralis adalah garis yang dibentuk oleh pori-pori, sehingga linea lateralis ini terdapat baik pada ikan yang bersisik maupun tidak besisik. Linea lateralis ini berfungsi untuk mendeteksi keadaan lingkunga, terutama kualitas air dan juga peran dalam proses osoregulasi

Informasi mekanosensori yang dapat dijangkau oleh otak melalui saraf linea lateral rostal dan caudal pada masing-masing bagian. Input dari saraf ini, terutama digunakan untuk lokalisasi, navigasi, pendidikan, tingkah laku dan menghindari predator

Kamis, 06 Mei 2010

kandungan geimsa

Giemsa bersifat basa yaitu dengan pH 10, dan pada darah yaitu pada inti bersifat asam dan pada plasmanya bersifat basa yaitu dengan pH 7,4. Digunakan pewarna giemsa ini karena giemsa dapat memberi warna pada darah dengan jelas, dimana giemsa langsung masuk kedalam inti sel darah dan memberi warna pada semua sel darah, sehingga bagian sel-sel pada darah terlihat jelas saat diamati dibawah mikroskop.

System Saraf Pusat (SSP)

Sistem saraf pusat (SSP) meliputi otak (Latin: 'ensephalon') dan sumsum tulang belakang (Latin: 'medulla spinalis'). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis.

Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:

1. Durameter; terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak sebagai endostium, dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah dilepaskan dari tulang kepala. Diantara tulang kepala dengan duramater terdapat rongga epidural.
2. Arachnoidea mater; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor cerebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput arachnoidea adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
3. Piameter. Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan lipatan-lipatan permukaan otak.

Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:

1. badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)
2. serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)
3. sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat

Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.


Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan jembatan varol.

* Otak besar (serebrum)

Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak besar yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.

* Otak tengah (mesensefalon)

Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.

* Otak kecil (serebelum)

Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.

* Sumsum sambung (medulla oblongata)

Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.
Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.

* Jembatan varol (pons varoli)

Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.

Sumsum tulang belakang (medula spinalis)

Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor

Rabu, 05 Mei 2010

Perubahan warna

Distribusi pigmen dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain :
- Kualitas air
Tingkat polutan seperti ammonia, nitrit atau nitrat akan menyebabkan pigmen warna berubah.
- Background color
Warna koi juga dipengaruhi oleh background warna dasar koi itu.
- Ganggang
Koi dan ikan mas yang berada pada kolam yang kaya akan ganggang dengan kolam berwarn hijau nampak lebih bagus karena pigmen warna menyebar di chromatophores.
- Suhu
Pada musim panas dengan suhu tinggi pigmen warna memudar sehingga Nampak kurang bagus.

SPERMA IKAN MAS

Untuk pembuahan telur ikan mas, dan juga ikan lainnya perlu sperma. Namun banyak orang yang belum tahu apakah sperma itu. Melalui artikel ini saya informasikan buat anda. Mudah-mudahan bermanfaat.

Sperma didefinisikan sebagai larutan spermatozoa yang berada dalam larutan seminal dan dihasilkan oleh hidrasi testes, atau salah satu bagian dari alat reproduksi ikan.

Sperma meliputi dua bagian, yaitu zat cair dan sel. Cairan merupakan tempat hidup sperma. Sel-sel yang hidup dan bergerak disebut spermatozoa, dan zat cair dimana sel-sel tersebut berenang disebut plasma seminal (Partodihardjo, 1987).

Soeparna (1980) mengemukakan bahwa spermatozoa merupakan sel padat dan sangat khas, tidak tumbuh atau membagi diri serta tidak mempunyai peranan fisiologis apapun pada hewan yang menghasilkannya, semata-mata hanya untuk membuahi telur pada jenis yang sama.

Spermatozoa terdiri dari dua bagian, yaitu kepala dan ekor. Tetapi adapula spermatozoa yang memiliki tiga bagian, yaitu kepala, ekor dan tengah. Menurut Toelihere (1981), walaupun ukuran dan bentuk spermatozoa berbeda pada berbagai jenis hewan namun struktur morfologinya sama, yaitu terdiri dari kepala bagian tengah dan ekor.

Spermatozoa ikan tergolong ke dalam tipe flagelata, karena mempunyai ekor (flagella) yang panjang. Sperma yang sudah matang terdiri dari kepala, leher, dan ekor. Inti spermatozoa terdapat pada bagian kepala, sedangkan ekor berguna sebagai organ untuk berenang (Nelsen (1953) dalam Sumantadinata (1983).

sperma yang berkualitas baik terlihat seperti susu kental, berwarna putih susu, penuh dan membuyar dengan mudah ketikan diteteskan dalam air tawar atau garam fisiologis. Di bawah mikroskop terlihat sperma dengan kepadatan tinggi dan semuanya berbentuk normal serta pergerakannya sangat aktif (Chung et al., 1965).

Lain lagi dengan Maneewongsa dan Tattanon (1982), menurutnya sperma yang baik tidak kental dan tidak lengket dengan plasma, jika ditumpahkan dari tempat penampungan dapat mengalir dengan mudah dan bila diamati dibawah mikroskop memperlihatkan pergerakan spermatozoa yang cepat.

Sedangkan menurut Partodihardjo (1987), cairan sperma yang baik derajat kekentalanya hampir sama atau sedikit lebih kental dari susu. Menurut Pavlovici dan Vlad (1976), mengatakan bahwa tanda-tanda kualitas sperma yang baik tidak sama untuk setiap jenis ikan, misalnya pada ikan mas : sperma berwarna putih kekuningan, mempunyai kekentalan seperti krim susu dan dengan kisaran pH 6,8 – 7,6.

Ekor spermatozoa merupakan bagian yang berfungsi sebagai alat gerak, karena dilengkapi suatu tempat yang dapat memberi tenaga bagi spermatozoa dan fibri-fibril halus yang merupakan bagian motoris (Ginzburg, 1972; Soparna, 1980) Pergerakan spermatozoa dapat dipakai sebagai indikatort kualitas spermatozoa, walaupun belum dapat menjamin terjadinya pembuahan yang berhasil (Harvey dan Hoar, 1979).

Adapun kecepatan serta lamanya sperma bergerak bergantung kepada berbagai faktor, antara lain jenis serta konsentrasi unsur yang terkandung di dalamnya, suhu, pH dan metabolisme sel serta konsentrasi spermatozoa dalam cairan sperma(Scot dan Baynes, 1980). Taurin (1977), menerangkan bahwa semakin pendek umurnya kerena kecepatan pergerakan spermatozoa erat hubungannya dengan derajat pergerakan.

Pergerakan sperma dipengaruhi pula oleh salinitas air. Umumnya pergerakan sperma ikan yang memijah dalam air laut lebih lama dibandingkan dengan dalam air tawar. Hal ini disebabkan karena air laut lebih banyak mengandung zat-zat yang terdapat dalam sperma (Harvey dan Hoar, 1979).

Yamagimachi dalam Harvey dan Hoar (1979), mengemukakan bahwa sperma ikan Hering (Clupea herenous) masih dapat bergerak 4 – 5 hari, sedangkan sperma ikan air tawar kebanyakan hanya selama 2 – 3 menit. Selanjutnya dikatakan oleh Ginzburg (1972), bahwa sperma ikan mas hanya hidup selama 30 – 60 detik dalam air. Sedangkan Pavlovici dan Vlad (1976) mengatakan bahwa lamanya pergerakan aktif spermatozoa ikan mas dalam air tawar dengan suhu 20 o C kira-kira 106.6 detik.

Harvey dan Hoar (1979) menyatakan bahwa kemampuan membuahi sperma tidak hanya dipengaruhi motilitasnya saja, tetapi sperma yan g sudah mulai berkurang motilitasnya hanya mempunyai waktu singkat untuk membuahi. Sedangkan Hoar et al., (1983) menyatakan bahwa lama motilitas dan daya fertilitas sperma tiap jenis ikan berbeda0beda, tetapi pada umumnya motilitas dan kemampuan sperma untuk membuahi adalah sejalan.

Selanjutnya dikatakan bahwa dalam penyimpanan, sperma motilitas spermatozoa adalah parameter yang berguna untuk memperkirakan kelangsungan hidup spermatozoa. Menurut Partodihardjo (a987) penentuan kelangsungan hidup spermatozoa berdasarkan atas prinsip-prinsip sebagai berikut : (1) sperma yang hidup adalah sperma yang bergerak cepat, lambat atau sedikit pergerakannya pada kepala atau ekor. (2) sperma yang mati adalah sperma yang tidak memperlihatkan pergerakan pergerakan sama sekali pada bagian kepala maupun ekor.

Banyaknya sperma yang dapat dikeluarkan dari satu ekor jantan bergantung kepada umur, ukuran, dan frekwensi pengeluaran sperma (Kazakov, 1981). Clement dan Grant (1985) dalam Ginzburg (1972) menyebutkan bahwa volume sperma ikan mas yang dapat dikeluarkan per-ejakulasi adalah sebanyak 2.36 – 3.44 cc dengan rata-rata 2.90 cc. Jumlah spermatozoa per cc minimum 23.8 x 10 pangkat 9, maksimum 25.6 x 10 pangkat 9 dengan rata-rata 24.7 x 10 pangkat 9.

Viabilitas sperma menunjukan proporsi sperma yang hidup, dapat diketahui dengan cara pewarnaan eosin. Penilaian viabilitas sperma dapa dilakukan dengan pewarnaan eosin 0,5% (59/ liter eosin), di dalam larutan NaCl 0,9%. Prinsipnya, sperma yang mati akan menyerap eosin sehingga berwarna merah muda

SYARAF

Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis.
Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut.
1. Durameter; merupakan selaput yang kuat dan bersatu dengan tengkorak.
2. Araknoid; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan serebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput araknoid adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
3. Piameter. Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat dengan permukaan otak. Agaknya lapisan ini berfungsi untuk memberi oksigen dan nutrisi serta mengangkut bahan sisa metabolisme.
Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:
1. badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)
2. serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)
3. sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat
Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.
1. Otak
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan jembatan varol.
a. Otak besar (serebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktifitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.
Gbr. Otak dengan bagian-bagian penyusunnya
2. Otak tengah (mesensefalon)
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.
Gbr. Otak dan kegiatan-kegiatan yang dikontrolnya
3. Otak kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
4. Jembatan varol (pons varoli)
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum
tulang belakang.
5. Sumsum sambung (medulla oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.
Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.
6. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu.
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor.
Pada bagian putih terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk saraf (urat saraf). Urat saraf yang membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden dan yang membawa impuls yang berupa perintah dari otak merupakan saluran desenden.

GONAD IKAN

Pengertian Gonad
gonad pada vertebrata adalah organ-organ dalam dua tunas, sebagai tambahan pada reproduksi utama gamet jantan dan betina. Gonad dapat berfungsi untuk mengontrol karakterisrik seks sekunder. Struktur dan bentuk biasanya tidak terkonsep pada awal produksi sel, tetapi dengan fasilitas fertilisasi gamet jantan dan betina. Karakteristik seks sekunder mencakup kebanyakan struktur ekstuagonadal dan kebiasaan pada setiap seks turunan.

Ciri-ciri Induk yang Matang Gonad
Ciri Induk Jantan yang Matang Gonad
ciri-ciri ikan lele jantan yang matang gonad adalah proporsi kepala jantan lebih kecil dibanding dengan betina, warna kulit dada jantan lebih kusam dibanding betina, kelamin jantan menonjol, memanjang ke arah belakang, terletak dibelakang anus, dengan warna kemerahan, gerakan induk jantan lebih lincah dibandingkan ikan lele betina. Serta kulit jantan lebih halus dibandingkan betina muncul bintik-bintik kecil di sekitar sirip dorsal.

Ciri Induk Betina yang Masak Telur
Tanda-tanda induk betina yang baik yaitu warna terang, perut membulat, badan relatif panjang, susunan sisiknya teratur, umur 3-10 tahun. Hasil yang baik berumur 5-10 tahun. Dan tanda-tanda induk betina yang sudah saatnya memijah adalah bagian perut dibelakang sirip dada kelihatan menggembung jelas sekali dan sisik kelihatan agak terbuka.

Anatomi Sistem Reproduksi Jantan
struktur testes terdiri dari rongga-rongga yang tidak teratur dan banyak sekali, terdiri atas tubula longitudinalis. Didalam tubuh terdapat cyste seminiferis. Didalam cyste-cyste ini terdapat sel penghasil sperma. Sel-sel penghasil sperma ini dikelilingi oleh sel-sel sertoli yang berfungsi nutritif. Diluar tubulus terdapat sel-sel interstitial yang berfungsi sebagai endokrin.

Sebelum sampai pada lubang pelepasan (urogenital pore), spermatozon yang berasal dari testes terlebih dahulu melalui vasa efferentia, epididymis, vasa defferentia, seminal vesikel, urogenital sinus dan urogenital papilla pada (handrichthyes). Pada sisi seminal vesikel terdapat kantong sperma
Anatomi Sistem Reproduksi Betina
ovarium ikan berbentuk longitudinal seperti agar-agar jernih dan berbintik-bintik berisi sel telur atau ova. Biasanya jumlah sepasang. Dari ovarium sel telur keluar melalui saluran yang disebut oviduct.

Tingkat Kematangan Gonad Jantan
TKG Menurut Tester dan Takata
I. Tidak masak: Gonad sangat kecil seperti benang dan transparan. Penampang gonad pada ikan jantan pipih dengan warna keabu – abuan, penampang pada ikan betina bulat dengan warna kemerah – merahan.
II. Permulaan masak: gonad mengisi ¼ rongga tubuh. Warnanya pada ikan jantan keabuan atau putih, bentuknya pipih, sedangkan ikan betina warnanya kemerah – merahan atau kuning dan bentuknya bulat. Telur tidak nampak.
III. Hampir masak: Gonad mengisi ½ rongga tubuh. Gonad pada ikan jantan berwarna putih, pada betina berwarna kuning. Bentuk telur tepat melalui dinding ovarium.
IV. Masak: gonad mengisi ¾ rongga tubuh. Gonad ikan jantan berwarna putih berisi cairan berwarna putih, kadang – kadang dengan tekanan halus pada perutnya da yang menonjol pada lubang pelepasannya.
V. Salin: hampir sama dengan tahap kedua dan sukar dibedakan. Gonad jantan berwarna putih, kadang – kadang dengan bintik coklat. Gonad betina berwarna merah, lembek dan telur tidak nampak.

TKG menurut Nikolsky
Tingkat kematangan gonad ikan menurut Nikolsky terdiri dari beberapa tahap :
- Tidak masak
Individu muda belum berhasrat dalam reproduksi, gonad sangat kecil
- Tahap istirahat
Produk seksual belum mulai berkembang, gonad kecil, ukuran telur belum dapat dibedakan dengan mata biasa
- Pemasakan
Telur-telur dapat dibedakan oleh mata biasa, pertambahan berat gonad dengan cepat sedang berjalan, testes berubah dari transparan berwarna merah muda pias
- Masak
Produksi seksual masak gonad mencapai perut yang maksimum tetapi perodik seksual tersebut belum keluar bila perutnya ditekan
- Reproduksi
Produksi seksual keluar bila perut ditekan perlahan, berat gonad turun dengan cepat dari awal pemijahan sampai selesai
- Kondisi salin
Produksi seksual telah dikeluarkan lubang pelepasan kemerah-merahan, gonad seperti kantung kelapa, ovari biasanya berisi beberapa telur sisa dan testes berisi sperma sisa
- Tahap istirahat
Produk seksual sudah dilepaskan, lubang pelepasan tidak kemerah-merahan lagi, gonad bentuknyakecil, telur dapt dibedakan oleh mata biasa.

Proses Pembentukan dan Perkembangan Gonad Jantan.
Testes ikan ditopang secara memanjang oleh “mesenteries” dan di dalam testes tersebut terdapat tubulus-tubulus, dimana sepanjang tubulus berisi cyste-cyste seminiferousi yang dikelilingi oleh sel-sel certoli, cyste ini akan berdiferensiasi menjadi spermatogonium yang selanjutnya akan mengalami proses spermatogenesis menjadi spermatozoa
Proses Pembentukan dan Perkembangan Gonad Betina.
Oogonia adalah sel telur yang paling muda yang mulai berkembang dikelilingi oleh satu lapis sel granulosa yang mengelilinginya bersamaan dengan berkembangnya sel telur dan kemudian akan dipisahkan dengan sel telur oleh suatu lapisan hialin yang secara bertahap lapisan ini akan berubah dan disebut zona pellucida. Sel granulosa di luar zona pellucida ini bertanggungjawab dalam proses penghancuran sel telur, mekanisme kerjanya seperti capora lutea pada hewan mamalia

Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Gonad Internal dan Eksternal.
beberapa faktor eksternal yang berperan penting bagi keberhasilan proses reproduksi adalah :
- Photo Periode
Photo periode diduga berpengaruh secara langsung terhadap mekanisme saraf yang menentukan waktu pemijahan bagi ikan laut.
- Suhu
Suhu juga berpengaruh terhadap waktu pemijahan, pematangan gonad dan keberhasilan pemijahan.
- Substrat Pemijahan
Jika substrat yang sesuai belum ditemukan maka ovulasi tidak akan terjadi.
- Ketersediaan Makanan
Pakan induk yang kekurangan asam lemak esensial akan menghasilkan laju pematangan gonad yang rendah.
- Faktor Sosial (Hubungan antar periode)
Pada beberapa spesies ikan ovulasi akan terhambat jika kepadatan ikan pada suatu perairan.
faktor internal yang mempengaruhi pemijahan adalah pendorong dan penghambat hormon gonadotropin, gonadotropin pra ovulasi dan respon ovarium terhadap GTH (Gonadotropin Hormon).
ketika ikan matang secara seksual, produksek sudah masak dan proses reproduksi akan terjadi. Banyak faktor yang mempengaruhi peristiwa ini. Kekuatan dalam bekerjanya dapat dikelompokkan secara kasar yaitu dari dalam ikan (intrinsik) dan dari sekitar (ekstrinsik). Faktor intrinsik antara lain kematangan seksual, kelahiran dan kematangan dari jenis ikan dan hereditasnya, makanan pilihan, fisiologi individu dan faktor lingkungan antara lain perubahan durasi penyinaran (photo period), suhu, kehadiran lawan jenis, arus, pasang, tahapan bulan dan kehadiran fasilitas spawning.