Jumat, 22 Oktober 2010

Maggot Pakan Alternatif

Sampai sekarang ini, harga pakan cenderung naik dari waktu ke waktu akibat kian menipisnya ketersediaan tepung ikan sebagai bahan baku utama pakan. Lebih celaka lagi, Indonesia selama ini menggantungkan se bagian besar pemenuhan tepung ikan dari pasokan impor sehingga sulit menghindari melambungnya harga pakan.

Namun kebingungan soal pakan tidak perlu lagi dikahawtirkan lagi, Sebab putra-putri Indonesia sudah bisa menemukan bahan pengganti tepung ikan. Bahan yang dimaksud adalah maggot. Yani larva lalat bunga dari spesies Hermetia illucens (larva Black Soldier Fly) yang diproduksi melalui proses biokonversi. Biokonversi ini merupakan proses untuk mengubah bentuk dari produk yang kurang bernilai menjadi produk bernilai menggunakan agen biologi.

Maggot, Menguntungkan

Maggot memang layak jadi harapan baru di bisnis perikanan budidaya. Hasil penelitian dari Loka Riset Kemeneteriean Kelautan dan Perikanan menyebutkan, maggot memiliki kadar protein yang sama dengan tepung ikan yaitu sekitar 40-50%. Kelebihan lainnya, maggot mudah dibudidayakan secara massal dengan menggunakan bungkil kelapa sawit (Palm Kernel Meal/PKM) sebagai media tumbuh.

Tentang maggot, keberadaanya bisa ditemui hampir di seluruh dunia dengan ukuran larva sekitar 2 cm. Beberapa kelebihan belatung ini antara lain bisa mereduksi sampah organik, bisa hidup dalam toleransi pH yang cukup luas, tidak membawa atau menjadi agen penyakit, masa hidup cukup lama (± 4 minggu) dan untuk mendapatkanya tidak memerlukan teknologi tinggi,.

Sementara Black Soldier Fly (Hermentia illucens)—sang lalat—adalah serangga yang hidup di pepohonan yang berbunga. Sari bunga (madu) merupakan makanan utamanya. Siklus hidupnya selalu melakukan metamorfosa seperti kupu-kupu. Selanjutnya, si prajurit hitam yang sudah dewasa akan kawin dan selanjutnya meletakkan telurnya pada media yang memungkinan sebagai makanan bagi larvanya. Dalam waktu 2-4 hari telur akan menetas menjadi maggot kecil, selanjutnya akan bertambah besar sampai 2 cm pada umur 4 minggu. Sampai umur 2 minggu maggot masih berwarna putih dan selanjutnya warna semakin berubah menjadi kekuningan sampai hitam dan menjadi pupa pada umur ± 4 minggu. Setelah 4 minggu pupa akan menetas menjadi serangga dewasa.

Mengenai kandungan gizi maggot jika dibandingkan tepung ikan secara umum tak kalah. Maggot juga mengandung asam amino dengan kadar yang sedikit lebih rendah daripada tepung ikan. Sedangkan kandungan asam lemak linoleat (n-6) tepung maggot lebih tinggi daripada tepung ikan.

Budidaya Maggot

Saat ini budidaya maggot telah dilakukan di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi Kapasitas produksi mencapai 200-300 kg/minggu. Kapasitas ini masih bisa ditingkatkan lagi dengan peningkatan fasilitas, terutama wadah budidaya. Pengembangan budidaya maggot kini masih terus dikaji, baik terkait dengan nilai gizinya ataupun prospek pengembangan dan aplikasinya sebagai pakan ikan maupun sebagai pengganti tepung ikan.

Sebagai media tumbuh maggot dipilih bungkil kelapa sawit. Alasannya karena bahan ini mempunyai kandungan gizi yang lebih baik dibandingkan produk limbah lainnya seperti ampas tahu, ampas kecap serta ketersedianya cukup banyak dan kontinyu di Jambi.

Budidaya maggot bisa dilakukan pada skala kecil dengan menggunakan drum/baskom dan skala besar pada bak-bak yang berukuran besar yang kedap air. Fermentasi bungkil kelapa sawit menggunakan air dengan perbandingan 1 bagian bungkil kelapa sawit dengan 2 bagian air. Bungkil yang telah dicampur air dimasukan dalam tong/baskom atau bak berukuran besar dan ditempatkan di ruangan terbuka.

Agar media tidak terkena air hujan, wadah budidaya diberi atap sebagai pelindung. Disamping itu untuk memudahkan lalat Black soldier menempelkan telur maka di atas media fermentasi ditempatkan daun kering. Setelah 2-4 minggu pemeliharaan, maggot sudah bisa dipanen. Ukuran panen disesuaikan dengan bukaan mulut ikan yang akan diberi pakan maggot (jika maggot segar).

BBAT Jambi menyebutkan, bahwa untuk setiap 10 kg bungkil kelapa sawit dalam tong/baskom bisa menghasilkan 3-3,5 kg maggot. Sedangkan untuk 1 unit bak 3 x 10 m bisa menghasilkan 150 - 316 kg maggot (PKM 350-750 kg). Dengan kata lain, 1 kg maggot bisa dihasilkan dari 3 kg bungkil kelapa sawit (konversi PKM : maggot=3:1) dalam waktu 2-4 minggu.

Sayangnya, budidaya maggot ini masih terkendala pasokan sulitnya mendapatkan bungkil kelapa sawit dari pabrik. Bukan itu saja, harga bungkil sawit dari tahun ke tahun juga selalu meningkat. Jika harga ini telah menembus Rp 1.000 per kg, maka kegiatan ini menjadi tidak menguntungkan bagi pembudidaya ikan. Di sini peran pemerintah sangat diharapkan untuk menstabilkan harga bungkil kelapa sawit agar tetap di bawah Rp 1.000 per kg.

Dalam penggunaan maggot sebagai pakan ikan, bisa diberikan dalam dua cara. Yakni langsung (maggot hidup/) dan ke dua tepung maggot sebagai sumber protein pakan menggantikan tepung ikan. Penggunaan pakan maggot telah dilakukan pada beberapa ikan di BBAT Jambi. Antara lain pada ikan patin, nila merah, nila hitam, mas, toman, gabus dan arowana. Juga pada beberapa ikan konsumsi lainnya di BBPBAT Sukabumi dan ikan hias di LR-BIHAT di Depok, Jawa Barat.

Hasilnya cukup sangat memuaskan. Misalnya pada ikan patin, substitusi maggot segar dengan pakan komersial pada ikan patin jambal menunjukan bahwa benih patin jambal yang diberi pakan substitusi maggot hidup 25% dan pakan komersial 75%, menghasilkan laju pertumbuhan terbaik serta bisa menurunkan biaya pakan Rp 352 per kg ikan. Substitusi maggot masih bisa ditingkatkan sampai 35% tanpa menurunkan performan pertumbuhan dan efisiensi pakan. Sebagai sumber protein pakan pengganti tepung ikan, penggunaan protein tepung maggot sekitar 28%. Pada pembesaran ikan patin siam kebutuhan protein tepung maggot mencapai 34,7%.

Pada ikan nila merah, penggunaan maggot segar 50% ditambah pakan komersial 50% akan menghasilkan laju pertumbuhan terbaik. Selain itu bisa menurunkan biaya pakan sebesar Rp 1.819 per kg ikan. Substitusi maggot masih bisa ditingkatkan sampai 54% tanpa menurunkan performan pertumbuhan dan efisiensi pakan. Sedangkan sebagai sumber protein pengganti tepung ikan, tepung maggot bisa digunakan sebanyak 50% sebagai sumber protein pakan untuk pakan pembesaran ikan nila merah. Hasil penelitian lainnya, maggot bisa menggantikan 50% pakan komersial pada ikan lele.



sumber : http://www.perikanan-budidaya.dkp.go.id

Cara Menghitung umur, panjang dan bobot badan ikan

Cara menentukan umur
umur ditentukan sejak telur menetas

cara mengukur panjang total
cara mengukur panjanng total benih dilakukan dengan mengukur jarak antara ujung mulut sampai dengan ujung sirip ekor menggunakan jangka sorong atau penggaris yang dinyatakan dalam satuan centimeter atau millimeter.

cara mengukur panjang standar
cara mengukur panjang standar dilakukan dengan mengukur jarak antara ujung mulut sampai dengan pangkal ekor yang dinyatakan dalam satuan centimeter.

cara mengukur panjang kepala
cara mengukur panjang kepala dilakukan dengan mengukur jarak antara ujung mulut sampai dengan ujung tutup insang yang dinyatakan dalam satuan centimeter.

cara mengukur tinggi badan
cara mengukur tinggi badan ikan dilakukan dengan mengukur garis tegak lurus dari dasar perut sampai ke punggung dengan menggunakan mistar atau jangka sorong yang dinyatakan dalam satuan centimeter.

cara mengukur bobot badan
cara mengukur bobot badan ikan dilakukan dengan menimbang ikan per individu yang dinnyatakan dalam gram.


sumber: Khairuman, SP dan Khairul Amri, S.Pi, M.Si, Agromedia Pustaka

MANFAAT IKAN UNTUK KESEHATAN

Manfaat makan ikan secara teratur dapat mengurangi berbagai gangguan penyakit antara lain :
1. ASMA
Anak-anak yang makan ikan akan berkurang resiko kemungkinan menderita asma.

2. MATA
Ikan kaya akan asam lemak omega-3 yang dapat berkontribusi untuk kesehatan jaringan otak dan retina mata. Bayi yang minum ASI dari ibu yang makan ikan memiliki penglihatan yang lebih baik disebabkan karena asam lemak omega -3 yang ditransmisikan dalam ASI.

3. JANTUNG & STROKE
Makan ikan setiap minggu mengurangi resiko penyakit jantung dan stroke dengan cara mengurangi pembekuan darah dan peradangan, meningkatkan elastisitas pembuluh darah, menurunkan lemak darah dan meningkatkan kolesterol baik. Ratusan penelitian telah dilakukan pada ikan atau minyak ikan dan peranannya dalam pencegahan atau pengobatan penyakit jantung. Ulasan yang dimuat dakam British Medical Journal merekomendasikan mengkonsumsi ikan atau suplemen minyak ikan untuk mencegah serangan jantung, terutama pada orang dengan penyakit vascular. Omega-3 dikenal dapat menurunkan trigliserida darah dan tekanan darah, mencegah penggumpalan, anti-inflamsai dan memperbaiki rtme jantung yang abnormal.

4. DEMENTIA
Orang tua yang makan ikan atau seafood sekurangnua sekali seminggu memiliki risiko lebih rendah terhadap perkembangan dementia termasuk penyakit Alzheimer.

5. DIABETES
Makan ikan dapat membantu mengatur kadar gula darah pada penderita diabetes.

6. RHEMATOID
Konsumsi ikan secara teratur dapat meringankan gejala rheumatoid arthritis, psoriasis dan penyakit autoimun.

7. LAHIR PREMATUR
Makan ikan selama kehamilan dapat mengurangi risiko melahirkan bayi prematur.


Sumber : Warta Pasar Ikan Edisi September 2009