Selasa, 21 Juni 2011

NILAI STRATEGIS KABUPATEN PULAU MOROTAI part 5

Investor Taiwan Mulai Melirik Morotai

Gayungpun bersambut. Upaya pemerintah untuk membangun Morotai sebagai kawasan ekonomi baru mulai mendapat perhatian cukup serius dari investor asing. Pemerintah Taiwan melalui Taipei Economic and Trade Office (TETO) perwakilan di Jakarta, mengemukakan ketertarikannya untuk melakukan investasi khususnya sektor Kelautan dan Perikanan. Sebagai tindak lanjut, maka telah mulai dilakukan rencana penjajagan kerjasama antara Pemerintah RI melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan TETO dalam rangka kerjasama pengembangan kawasan Kabupaten Pulau Morotai.

Tepatnya tanggal 8 – 11 Januari kedua belah pihak dalam hal ini Tim Taiwan yang dipimpin langsung Mr. Andrew L.Y. Hsia, Representative of TETO beserta Tim Teknis KKP yang melibatkan perwakilan dari masing-masing unit esselon I, melakukan kunjungan langsung ke Pulau Morotai sebagai tindak lanjut guna memastikan pilihan lokasi prioritas secara lebih rinci sebagai bahan penyusunan rencana investasi di Kabupaten Pulau Morotai. Hasilnya secara umum investor Taiwan sangat berminat untuk melakukan investasi, dengan pertimbangan dan persyaratan khusus yang harus ditindaklanjuti oleh Pemerintah Indonesia.

Ada beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan terkait pengembangan budidaya laut antara lain : Pertama, Pemerintah Daerah Kabupaten Pulau Morotai perlu memberikan insentif terkait kemudahan investasi di Kabupaten Pulau Morotai, sehingga calon investor merasa aman karena adanya komitmen baik dari Pemerintah Daerah. Kedua, Investasi Perikanan Budidaya dalam hal ini budidaya laut perlu di arahkan dengan tetap mempertimbangkan aspek pemberdayaan masyarakat. Ketiga, Perlu segera membangun infrastruktur utama dalam hal ini pembangunan jalan dan listrik termasuk mempermudah akses ke lokasi budidaya, hal ini perlu dalam rangka mempermudah trasportasi hasil budidaya dan akses pengiriman logistik. Keempat, Pengembangan budidaya laut merupakan kegiatan usaha yang mampu menyerap cukup banyak tenaga kerja, maka dalam pengembangannya diperlukan adanya introduksi SDM khususnya di kawasan pulau-pulau, hal ini penting dalam rangka meningkatkan produktivitas dan pemanfaatan potensi yang ada sehubungan jumlah SDM yang ada saat ini masih sangat minim. Upaya ini dapat disinkronkan dengan kebijakan Kementrian Transmigrasi yang telah menetapkan Kabupaten Pulau Morotai sebagai Kawasan Transmigrasi Mandiri Terpadu (KTMT)



Sinergitas sebagai kunci sukses

Tidak dipungkiri bahwa secara umum faktor utama tidak berjalannya sebuah konsep kebijakan adalah karena belum terbangun persamaan persepsi, komitmen, tanggungjawab dan kerjasama sinergis diantara stakeholder. Kata “sinergis” menjadi faktor penting karena Kebijakan pengembangan megaminapolitan tidak hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Kelautan dan Perikanan, tapi harus disepakati sebagai kebijakan yang harus didukung penuh oleh lembaga/kementerian lain yang terkait. Sikap “ego-sektoral” yang seringkali muncul sejak dini harus mulai dihapus dalam pola pikir elemen bangsa ini, demi kemajuan dan kemandirian ekonomi nasional.

Jika kata “Sinergitas” diimplementasikan secara nyata oleh seluruh stake holder, maka sangat optimis “Mutiara yang terpendam dibibir Pasifik” tersebut akan terkuak dan menjadi nilai yang sangat berharga bagi perkembangan dan pergerakan ekonomi lokal dan nasional. Sinergitas pulalah yang akan mampu membangun kepercayaan diri sebagai Negara Maritim yang mampu bersaing ditataran ekonomi gobal sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan terbesar di Tahun 2015. Sukseskan rencana “Sail Morotai 2012”, jayalah bahariku,..!!!


sumber : http://www.perikanan-budidaya.kkp.go.id