Kamis, 12 Februari 2009

Pengguna HP Harus Diambil Sidik Jarinya

JAKARTA, KAMIS – Masih ingat bagaimana pengguna ponsel di tanah air diharuskan untuk mendaftarkan nomor ponselnya ke masing-masing operator bukan? Nah di Meksiko, kondisinya lebih parah lagi.

Sebuah undang-undang baru, yang akan berlaku per April 2009, memperlakukan pengguna ponsel di Meksiko bak kriminal, dan mewajibkan mereka untuk diambil sidik jarinya. Aturan baru ini dibuat untuk mencegah kejahatan yang keji dan juga usaha penculikan.

Perusahaan/operator selular di Meksiko pun diberitahu bahwa mereka punya waktu satu tahun untuk membangun database pelanggan yang baik, lengkap dengan data sidik jari.

Undang-undang ini disahkan oleh kongres Meksiko setelah pemberitahuan bahwa ada sekitar 700 kelompok kriminal di Meksiko. Beberapa di antara mereka bahkan memerintahkan aksi penculikan, pemerasan, dan perdagangan narkoba dari balik jeruji penjara melalui ponselnya.

Menurut pemerintah Meksiko, jika mereka bisa memperoleh sidik jari pengguna ponsel, maka mereka bisa mencocokkan panggilan yang mengancam dan pesan-pesan yang menakutkan itu dengan pemilik perangkat genggam tersebut. Namun ada satu hambatan, yakni mayoritas pengguna ponsel di Meksiko yang jumlahnya mencapai 80 juta itu, seperti di Indonesia, adalah pengguna kartu prabayar.

Maka untuk ‘mengatasi’ celah tersebut, para pejabat Meksiko mewajibkan siapa pun yang mencoba membeli ponsel atau membeli kontrak seluler untuk diambil sidik jarinya.
Bagaimana jika ponsel Anda dicuri atau dipinjam? Para pembuat hukum menyarankan Anda untuk segera memberitahu pihak berwewenang, atau Anda beresiko dijebloskan ke penjara.

Di bawah undang-undang baru ini, para operator seluler diharuskan untuk menyimpan semua rekaman panggilan – SMS maupun suara – selama satu tahun. Namun data-data pribadi itu hanya boleh diungkapkan jika ada surat perintah dari pengadilan.