Kamis, 12 Februari 2009

Bom Sepeda Menewakan Polikituks Pakistan

PESHAWAR, KAMIS — Seorang politikus Pakistan tewas dan tujuh lainnya cedera dalam ledakan bom sepeda di kota Peshawar, Pakistan barat laut, Rabu (11/2).

Pemboman itu terjadi ketika utusan AS, Richard Holbrooke, mengunjungi kota tersebut. Anggota parlemen provinsi Alam, Zeb Khan, dari partai nasionalis Pasthun berkuasa, Partai Nasional Awami (ANP), tampaknya menjadi sasaran dalam serangan itu.

"Sebuah bom yang dikendalikan dari jarak jauh meledak di jalan Dalla Zak di Peshawar ketika anggota parlemen provinsi Alam, Zeb Khan, melewati daerah itu dengan kendaraannya, mencederai dirinya dan tujuh orang lain," kata pejabat kepolisian setempat, Riaz Khan, kepada AFP.

"Alam Zeb Khan, mengalami luka-luka kepala yang serius, akhirnya meninggal di rumah sakit," kata Khizar Hayat, seorang dokter di Rumah Sakit Lady Reading.
"Satu tim dokter telah berusaha melakukan hal terbaik untuk menyelamatkannya, namun Alam Zeb tidak bisa bertahan," tambahnya.

Bom itu, yang dipasang di sebuah sepeda, menghancurkan kendaraan anggota parlemen itu dan merusak rumah-rumah yang berdekatan. Ledakan itu terjadi tak lama setelah para pejabat provinsi itu mengatakan bahwa Holbrooke tiba di Peshawar, ibukota provinsi perbatasan barat laut.

Kota itu terletak di dekat daerah suku semiotonomi yang berbatasan dengan Afganistan dimana pasukan pemerintah memerangi gerilyawan pro-Taliban dan Al Qaeda.

Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afganistan.

Pemimpin Al Qaeda di Pakistan dan deputinya tewas pada 1 Januari dalam serangan udara yang diduga dilakukan pesawat tak berawak AS di Waziristan Selatan, menurut sejumlah pejabat keamanan setempat.

Para pejabat yakin bahwa Usama al-Kini, yang disebut-sebut sebagai pemimpin operasi Al Qaeda di Pakistan, mendalangi serangan bom truk terhadap Hotel Marriott di Islamabad pada September lalu, dan memiliki hubungan dengan serangan-serangan bom pada 1998 terhadap Kedutaan Besar AS di Afrika.

Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan Pakistan digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan, dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afganistan. Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah barat laut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas batas pemberontak terhadap pasukan internasional di Afganistan.

Pakistan menempatkan sekitar 120.000 prajurit di sepanjang perbatasan itu dan menekankan bahwa tanggung jawab menghentikan penyusupan juga bergantung pada pasukan keamanan yang berada di Afganistan.

Islamabad juga menegaskan bahwa setiap tindakan terhadap militan di dalam wilayah Pakistan akan dilakukan oleh pasukan Pakistan.

Hubungan antara AS dan Pakistan, dua sekutu utama dalam perang melawan terorisme, tegang akibat peningkatan serangan udara AS akhir-akhir ini dan serangan darat di kawasan suku tersebut. Menurut militer Pakistan, lebih dari 1.500 militan tewas sejak mereka melancarkan ofensif di Bajaur pada awal Agustus, termasuk komandan operasional Al-Qaeda di kawasan itu, Abu Saeed Al-Masri yang berkebangsaan Mesir.

Daerah itu juga dihantam serangan rudal yang hampir mengenai Ayman al-Zawahiri, orang kedua Osama bin Laden, Januari 2006. Terdapat sekitar 70.000 pengungsi Afganistan di Bajaur, yang tinggal di sana sejak akhir 1970-an setelah mereka melarikan diri dari invasi Uni Soviet ke Afganistan.