Rabu, 22 Juli 2009

Enam Langkah Manajemen Gizi Lanjut Usia (Lansia)

Keadaan gizi yang baik pada lansiasangat diperlukan agar tetap sehat, produktif, ceria dihari tua. Berikut beberapa saran dan tips manajemen gizi untuk lansia agar tetap sehat dan aktif.

Makanlah aneka ragam bahan makanan.
a. Hidangan yang beraneka ragam adalah hidangan sehari – hari yang minimal terdiri dari 4 jenis bahan makanan yaitu makanan pokok (nasi atau penggantinya), lauk pauk, sayur dan buah.
b. Dianjurkan untuk makan dari hidangan yang terdiri dari campuran berbagai bahan makanan, karena dapat memberi manfaat yang besar bagi kesehatan sesuai slogan “makin beragam hidangan yang dimakan makin baik mutu makanannya” .

Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi (tenaga).
a. Pada lansia zat gizi tidak diperlukan untuk pertumbuhan fisik, tetapi lebih banyak untuk mengganti jarring tubuh yang rusak dan mempertahankan derajat kesehatan.
b. Semua kegiatan fisik misalnya membaca, berolahraga, rekreasi dan aktifitas lainnya memperoleh energi yang diperoleh dari makanan.
c. Karbohidrat diperlukan guna memenuhi kebutuhan energi. Karbohidrat diperoleh dari makanan pokok seperti nasi, singkong, roti, mie, ubi jalar dan jagung. Daianjurkan porsi setiap kali makan tidak lebih dari satu piring (200 gr).
d. Makanan yang terlalu manis tidak dianjurkan karena gula hanay terdiri dari satu zat gizi yaitu karbohidrat serta menyebabkan cepat kenyang akibatnya dapat mengurangi peluang masuknya zat gizi lain seperti protein, lemak, vitamin dan mineral.
e. Konsumsi energi yang terbaik bagi lansia adalah konsumsi energi yang tidak berlebihan tetapi juga tidak kekurangan. Hal ini dapt diketahui dengan menghitung status gizi menggunakan IMT dan dilakukan secara rutin.

Batasi konsumsi lemak dan minyak.
a. Konsumsi lemak yang berlebihan pada lansia tidak dianjurkankarena dapat meningkatkan kadar lemak dalam tubuh khususnya kadar kolesterol dalam darah.
b. Hindari makanan yang mengandung banyak kolesterol terutama bahan makanan yang berasal dari hewan, seperti : otak, kuning telur, ginjal, hati, limpa, kerang, udang, kepiting, susu fullcream, mentega dan keju.
c. Makanan yang menganduing lemak jenuh seperti lemak hewan : lemak sapi, lemak kambing, susu fullcream, keju, mentega.
d. Batasi pengunaan kelapa, minyak kelapa, minyak kelapa sawit, margarin.
e. Gunakan minyak yang berasal dari tumbuh – tumbuhan : minyak kacang tanah, minyak biji bunga matahari, minyak jagung, minyak kedelai.

Makanlah sumber zat gizi dan kalsium.
a. Zat besi. - Zat besi adalah salah satu unsur penting dalam proses pembentukan sel darah merah. Kekurangan zat besi dalam makanan sehari – hari dapat menimbulakan penyakit kurang darah (anemia gizi besi). Sumber utama zat besi adalah bahan makanan yang berasal dari hewani, tempe, tahu, kacang hijau dan sayuran yang berwarna hijau.
b. Kalsium. - Kebutuhan kalsium yang dianjurkan adalah 500 mg/ hari untuk yang menderita osteoporosis pemberian kalsium dianjurkan sejumlah 800 mg/ hari. Bahan makanan sumber kalsium antara lain ikan teri, daun katuk, keju dan susu rendah lemak.

Kurangi penggunaan garam dapur dan makanan yang diawetkan.
Batasi makanan yang mengandung banyak garam atau yang diawetkan seperti :
a. Roti, biscuit, kraker, cake dan kue lain yang dimasak dengan menggunakan garam dapur/ soda kue.
b. Dendeng, abon, ikan asin, ikan pindang, sarden, ebi, udang kering, telur asin, telur pindang.
c. Keju, margarin, mentega yang bergaram.
d. Acar, asinan sayuran, sayuran dalam kaleng.
e. Asinan buah, manisan buah, buah dalam kaleng.
f. Garam dapur, vetsin, soda kue, kecap, maggi, terasi, petis, tauco, bumbu kaldu.

Banyak makan sayuran dan buah – buahan sebagai sumber vitamin dan serat.
Konsumsi vitamin dan mineral dalam jumlah cukup dibutuhkan guna pemeliharaan dan mendukung kelancaran proses dalam tubuh agar berjalan secara normal. Vitamin yang dibutuhkan antara lain vitamin A, B1, B6, B12, C, D, E dan K. Bahan makanan yang banyak mengandung vitamin dan serat adalah sayuran yang berwarna dan buah – buahan matang dan segar.