Secara ideal, salinitas merupakan jumlah dari seluruh garam dalam gram pada  setiap  kilogram  air  laut.  Secara  praktis,  adalah  susah  untuk  mengukur salinitas  di  laut,  oleh  karena  itu  penentuan  nilai  salinitas  dilakukan  dengan  meninjau  komponen  yang  terpenting  saja  yaitu  klorida  (Cl). andungan  klorida  ditetapkan  pada  tahun  1902  sebagai  jumlah  dalam  gram  ion  klorida  pada satu kilogram air laut jika semua halogen digantikan oleh klorida.  
Laevastu  dan  Hayes  (1981)  menyatakan  perubahan  salinitas  di  laut  terbuka relatif lebih kecil dibandingkan dengan perubahan salinitas di pantai yang memiliki  masukan  air  tawar  dari  sungai  terutama  saat  musim  hujan.  Salinitas  berpengaruh  pada  osmoregulasi  dari  ikan  serta  berpengaruh  besar  terhadap kesuburan dan pertumbuhan telur. Beberapa spesies bisa hidup dengan toleransi salinitas  yang  besar  (euryhaline)  tetapi  ada  juga  yang  sempit (stenohaline). Disamping  itu  Hayes  dan  Laevastu  (1982)  menyatakan  bahwa  salinitas berpengaruh pada distribusi, orientasi migrasi, dan kesuksesan reprodukasi dari ikan.
Hayes dan Laevastu (1982) menjelaskan bahwa salinitas mempengaruhi fisiologis  kehidupan  organisme  dalam  hubungannya  dengan  penyesuaian tekanan osmotik antara sitoplasma dan  lingkungan. pengaruh  ini berbeda pada  setiap  organisme  baik  itu  fitoplankton,  zooplankton,  maupun  ichthyoplankton.  Pengaruh salinitas pada  ikan dewasa sangat kecil karena salinitas di  laut  relatif stabil  yaitu  berkisar  antara  30  -  36  ‰,  sedangkan  larva  ikan  biasanya  cepat menyusuaikan  diri  terhadap  tekanan  osmotik.  Namun  demikian  cenderung memilih  perairan  dengan  kadar  salinitas  yang  sesuai  dengan  tekanan  osmotik tubuhnya.  Dan  hal  ini  secara  langsung  akan  sangat  mempengaruhi  distribusi 
larva ikan (Lignot et al., 2000).